Salah satu hal yang penting dari jembatan timbang adalah mengetahui prosedur kalibrasi tera ulang. Tera ulang jembatan timbang ini memang penting supaya akurasi dari timbangan tetap tepat.
Tera ulang yang berarti adanya pengujian kembali secara berkala terhadap alat ukur yang dipakai dalam perdagangan ini juga berlaku untuk jembatan timbang.
Dalam prosedur kalibrasi tera ulang jembatan timbang ini terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan antara lain:
- Pengujian Repeatability
Langkah pertama prosedur kalibrasi tera ulang dari jembatan timbang ini bertujuan supaya mengetahui apakah timbangan masih mampu memberikan hasil yang relatif konsisten pada satu muatan. Pengujian repeatability dilakukan pada satu muatan yang dilakukan secara berulang-ulang ini pada posisi yang sama.
Selain itu, berat dari muatan yang digunakan memiliki berat standar minimum 10 persen dari kekuatan timbangan.
- Pengujian Diskriminasi
Jenis prosedur ini biasa digunakan untuk menguji timbangan elektronik yang sering kali dengan pengujian kepekaan. Meskipun begitu, pengujian kepekaan hanya papda timbangan non-elektronik saja, sedangkan untuk timbangan elektronik menggunakan pengujian diskriminasi ini. Pengujian jenis ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan suatu timbangan saat mengahapi perubahan kecil pada muatan.
- Pengujian Eksentrisitas
Jenis prosedur pengujian eksentrisitas ini dilakukan dengan cara menimbang muatan yang sama berkali-kali pada posisi yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan supaya mengetahui kinerja dari timbangan apakah masih bisa memberikan data hasil penimbangan yang sama saat ditimbang dengan posisi berbeda-beda.
- Pengujian Kebenaran
Jenis prosedur untuk menguji kalibari jembatan timbang adalah pengujian kebenaran. Jenis pengujian ini jadi salah satu yang paling sering digunakan pada jembatan timbang.
Jenis metode pengujian yang sering digunakan ini karena pada umumnya kapasitas makasimum jembatan timbangan sanagt besar. Metode pengujian kebenaran membutuhkan beban muatan yang disebut dengan ballast sebagai pengganti standar dari muatan.
Itulah beberapa prosedur atau langkah-langkah untuk melihat kalibrasi tera ulang jembatan timbang. Dengan melakukan prosedur tersebut tentu bertujuan supaya jembatan timbang tetap terjaga akurasinya dalam memberikan laporan hasil timbangan muatan.